Welcome to our website !

GET YOUR INFORMATION HERE

PENGABDIAN DAN PENGORBANAN

By 18.28



Tanggung Jawab.
            Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
            Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala sesuatu perbuatan dan akibatnya serta atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara sesama manusia dan antara manusia dengan lingkungan.
            Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
               Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukkan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak lain. Dengan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.
            Tanggung jawab adalah ciri manusia berbudaya. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruknya perbuatan itu, serta menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab, perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Macam – Macam Tanggung Jawab.
  • Tanggung jawab terhadap Tuhan.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman – hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
  • Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian, tanggung jawab tersebut bisa memecahkan masalah – masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
  • Tanggung jawab terhadap keluarga.
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Akan tetapi, tanggung jawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
  • Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Pada hakikatnya, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya memiliki tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
  • Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma – norma atau ukuran – ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.

Pengabdian.
            Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih, kasih sayang, hormat, dan semua itu dilakukan secara ikhlas. Pengabdian itu pada hakikatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
         Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin hal tersebut bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja. Manusia tidak ada dengan sendirinya, melainkan manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan, manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan itu merupakan perwujudan tanggung jawab nya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Macam – Macam Pengabdian.
  • Pengabdian kepada Tuhan.
Manusia itu makhluk ciptaan Tuhan. Penyerahan diri serta keyakinan akan kebesaran Tuhan ditunjukkan manusia melalui bentuk pengabdian yang merupakan wujud tanggung jawab manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya adalah tekun melakukan perintah-Nya melalui ibadah.
  • Pengabdian kepada keluarga.
Hal ini memiliki makna yang didasarkan adanya rasa kasih sayang dan cinta di dalam keluarga, karena pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Selain itu, memang tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian.
Contohnya adalah cerita “Siti Nurbaya” karangan Marah Rusli. Dimana Siti Nurbaya dijodohkan dengan Datuk Maringgih akibat orang tuanya terlibat hutang. Hal ini merupakan pengabdian kepada Bapaknya, meskipun ia telah mengikat janji dengan pemuda bernama Syamsul Bahri.
  • Pengabdian kepada masyarakat.
Mengingat manusia itu anggota masyarakat juga makhluk sosial, sehingga tidak mungkin manusia hidup sendiri dan harus mau mengabdikan diri melalui tanggung jawab kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar manusia tetap diakui sebagai warga yang baik. Misalnya, dengan mengikuti kerja bakti dan gotong royong di RT.
  • Pengabdian kepada negara.
Karena manusia itu pada hakikatnya adalah masyarakat yang merupakan bagian dari suatu negara. Dimanapun, masyarakat harus memiliki rasa cinta tanah air serta cinta bangsanya sendiri. Wujud mencintai adalah pengabdian, seperti menjadi pegawai negeri, guru, dan TNI.

Perbedaan Tanggung Jawab dan Pengabdian.
Tanggung jawab dan pengabdian merupakan dua hal yang berbeda, namun sangat berkaitan maknanya dalam permasalahan kehidupan budaya manusia. Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga memiliki arti lain seperti:
  1. Wajib menanggung beban atas perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di sengaja secara rela dan ikhlas.
  2. Memenuhi segenap akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yang di sengaja maupun tidak di sengaja.
  3. Rela berkorban atas kekeliruannya untuk pihak lain dengan segenap resiko yang dihadapinya.
Disini terlihat adanya keharusan memikul tanggung jawab atas perbuatan manusia, namun juga ada hal – hal yang telah terjadi tidak perlu dipertanggungjawabkan, baik secara fisik maupun tanggung jawab bidang materi.
Contohnya adalah dalam olah raga tinju. Seandainya ada salah satu pihak mengalami cacat badan sampai dengan meninggal akibat tinju, maka pihak lain secara pribadi, moral, dan batinnya pasti merasa bertanggungjawab. Karena semuanya ada keterkaitan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa contoh sederhana tanggung jawab, antara lain:
  • Seorang mahasiswa yang sedang kuliah di perguruan / sekolah tinggi mempunyai tanggung jawab kepada kedua orang tua nya dalam hal belajar giat. Hasil dari pertanggungjawabannya tersebut adalah memperoleh hasil berupa kemajuan belajar, nilai IPK maksimal, dan sebagainya.
  • Seorang mahasiswa tidak bertanggung jawab kepada orang tua nya yang telah memberikan biaya pelunasan SPP atau BPP pokok untuk kuliahnya. Biaya yang diberikan tidak dibayarkan sehingga yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti ujian semester.
Manusia pada umumnya adalah makhluk yang bertanggung jawab karena manusia itu selain makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial di samping sebagai makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab, mengingat manusia memiliki sejumlah peran dalam konteks sosial, individu, maupun teologis.
Oleh karena itu, manusia memiliki sifat untuk mau bertanggung jawab, menanggung segala akibat atas perbuatan yang telah dilakukannya, dan bertanggung jawab ini pada dasarnya adalah berkat bimbingan serta petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa. Atas asar kesadaran tersebut, menimbulkan rasa tanggung jawab dalam kehidupan manusia untuk menilai lebih lanjut mengenai hal – hal yang buruk dan baik, mengenai hal – hal yang tidak benar dan yang benar, serta mengenai hal – hal yang tidak menyenangkan dan menyenangkan.

Pengorbanan.
            Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
         Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Akan tetapi untuk pengorbanan, dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
        Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja jika diperlukan.
         Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Tanggung Jawab Bermakna Pengabdian yang Meliputi Kesadaran Pengorbanan dan Kewajiban.
    • Makna pengabdian.
                Pengabdian berasal dari kata abdi atau hamba. Mengabdi kepada Tuhan sama pengertiannya dengan menjadi hamba Tuhan. Pada jaman dahulu, di saat raja – raja di Indonesia masih berkuasa sekali, abdi memiliki makna yang lebih dari sekedar pembantu. Abdi pada jaman tersebut mendapatkan tugas – tugas khusus atau tertentu sesuai kebutuhan pribadi raja atau permaisuri nya.
            Pengabdian sesungguhnya adalah mencurahkan tenaga dan pikirannya (sebagai tanggung jawab) kepada kepentingan tertentu, seperti kepada negara / pemerintah, kepada bangsa / tanah air, instansi, keluarga secara lahir, dan yang terutama adalah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih Dan Penyayang secara batin atau spiritual. Jelas bahwa hakikat timbulnya pengabdian adalah karena adanya rasa tanggung jawab.
    • Makna kesadaran.
     Kesadaran berasal dari kata sadar yang artinya tahu atau ingat terhadap suatu hal, termasuk memiliki perhatian. Sebagai contoh, adanya kesadaran moral karena memiliki hati nurani atau suara hati yang jujur dan baik serta memperhatikan kepentingan orang lain. Seperti ingin menolong, membantu, dan lain – lain.
    • Makna pengorbanan.
               Pengorbanan dapat diartikan sebagai keadaan mempersembahkan, menyatakan bakti, serta menyerahkan sesuatu penuh keikhlasan dengan cara mengagungkan. Pengorbanan juga merupakan akibat dari pengabdian secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa mengenal waktu, dan bisa dilakukan kapan saja. Contohnya adalah pengorbanan atas cinta.
    • Makna kewajiban.
              Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan atau menjadi beban yang harus dilakukan sebaik – baiknya. Kewajiban tidak boleh dihindari karena menjadi tanggung jawab manusia. Misalnya, kewajiban bekerja keras.


DAFTAR PUSTAKA



You Might Also Like

0 komentar